Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Pemerintah

Disnaker Pasuruan Jemput Bola, Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi ke Desa-Desa

badge-check


					Disnaker Pasuruan Jemput Bola, Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi ke Desa-Desa Perbesar

OBORNASIONAL.COM, PASURUAN — Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Pasuruan terus memperluas akses pelatihan kerja bagi masyarakat dengan menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang II melalui program Mobile Training Unit (MTU).

Program ini digelar langsung di desa-desa untuk menjangkau warga yang belum memiliki pekerjaan.

Kepala Disnaker Kabupaten Pasuruan, Heru Farianto, mengatakan pelatihan MTU dilaksanakan di tujuh desa, di antaranya Desa Bulukandang (Kecamatan Lumbang), Desa Kedungpengaron (Kecamatan Kejayan), Desa Sambisirah (Kecamatan Wonorejo), Desa Dompo (Kecamatan Kraton), dan Desa Pekoren (Kecamatan Rembang).

Menurut Heru, mekanisme pelaksanaan MTU dimulai dari usulan jenis pelatihan oleh pemerintah desa sesuai kebutuhan dan potensi warganya. Setelah diverifikasi oleh Disnaker, pelatihan dilaksanakan di balai desa atau lokasi yang disepakati bersama.

“Kami jemput bola, melatih masyarakat langsung di desa sesuai minat dan potensi mereka. Setelah itu, kami kirim mentor dan fasilitator ke lokasi,” ujar Heru, Selasa (21/10/2025).

Selain keterampilan teknis, peserta juga dibekali materi soft skill dan kewirausahaan untuk mendorong kemandirian pascapelatihan.

Setiap pelatihan berlangsung selama 30 hari kalender, dengan satu paket berisi 16 peserta.

“Seperti di Desa Kedungpengaron, kami berikan pelatihan membatik kepada warga setempat,” tambah Heru.

Sementara itu, Kepala UPT LKD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Farid Ardiansyah, menjelaskan jenis pelatihan yang diberikan meliputi membatik, menjahit pakaian, pengolahan makanan dan minuman, serta pembuatan roti dan kue.

Selama mengikuti pelatihan, peserta mendapatkan berbagai fasilitas, mulai dari uang transportasi, seragam olahraga, sepatu, tas, alat tulis, bahan praktik, hingga asuransi ketenagakerjaan.

“Fasilitasnya sama seperti pelatihan di BLK Rejoso, hanya berbeda tempat pelaksanaannya,” ujar Farid.

Melalui program MTU ini, Disnaker Kabupaten Pasuruan berharap semakin banyak warga desa yang memiliki keterampilan baru dan siap memasuki dunia kerja maupun membuka usaha mandiri, pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gus Shobih Buka Futsal Sarungan HSN 2025, Eksekutif vs Legislatif Jadi Laga Pembuka

19 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Bayu Muhammad Mulai Tugas di Lapas Probolinggo, Sapa Warga Binaan dengan Pendekatan Humanis

17 Oktober 2025 - 17:48 WIB

Deteksi Dini Untuk Ciptakan Lingkungan Lapas yang Aman dan Kondusif

16 Oktober 2025 - 17:43 WIB

Ratusan Anak RA/TK Meriahkan Lomba Mewarnai Hari Santri Nasional 2025 di Pasuruan

16 Oktober 2025 - 13:29 WIB

PT KAI Nobatkan Kabupaten Pasuruan sebagai Daerah Teladan Keselamatan Jalur Rel

15 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Trending di Headline