Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Pemerintah

Kepala Desa Randupitu Dapat Apresiasi UM atas Inovasi Lingkungan Berkelanjutan

badge-check


					Kepala Desa Randupitu Dapat Apresiasi UM atas Inovasi Lingkungan Berkelanjutan Perbesar

OBORNASIONAL.COM, PASURUAN — Kepala Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Mochamad Fuad, kembali mendapat sorotan positif. Ia diundang menjadi pembicara dalam forum Sinkronisasi Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Mitra yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang (UM), Senin, 4 November 2025.

Forum yang diinisiasi melalui Pusat Sumber Daya Manusia (PSDW) LPPM UM itu menghadirkan dua puluh kepala desa dan lurah mitra binaan universitas dari berbagai daerah di Jawa Timur. Sejumlah pemangku kepentingan dan mitra perguruan tinggi juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Fuad diundang sebagai pembicara karena dianggap berhasil menanggulangi persoalan sampah di desanya melalui model pengelolaan sampah mandiri berbasis partisipasi masyarakat.

Ia diminta memaparkan praktik terbaik yang telah diterapkan di Desa Randupitu, termasuk strategi membangun kesadaran warga agar sampah tak lagi dipandang sebagai beban lingkungan.

“Persoalan sampah bukan hanya soal kebersihan, tapi soal kemandirian dan keberlanjutan,” kata Fuad seusai acara. “Kami ingin warga melihat sampah sebagai sumber daya, bukan sekadar limbah.”

Kepala Pusat Sumber Daya Budaya (PSDB) LPPM UM, Dr. Tri Wahyu Hardaningrum, S.E., M.Pd, menilai Randupitu menjadi contoh bagaimana desa bisa menjadi mitra sejajar perguruan tinggi dalam membangun perubahan sosial.

“Kemitraan ini bukan hanya soal riset dan pengabdian formal, tapi tentang membangun kesadaran baru di masyarakat desa,” kata Tri Wahyu dalam sambutannya. “Randupitu menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan, bila diterapkan sesuai konteks budaya lokal, dapat menghadirkan perubahan nyata dan berkelanjutan.”

Tri Wahyu menambahkan, Universitas Negeri Malang berkomitmen memperluas pola kemitraan serupa agar lebih banyak desa mampu mengembangkan inovasi sosial, ekonomi, dan lingkungan secara mandiri.

Dalam kesempatan itu, Pemerintah Desa Randupitu dan Universitas Negeri Malang menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) untuk kerja sama selama lima tahun ke depan.

Kesepakatan tersebut mencakup kerja sama di bidang penelitian terapan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan sumber daya manusia, hingga inovasi teknologi tepat guna yang dapat diterapkan di tingkat desa.

Fuad menjelaskan, keberhasilan pengelolaan sampah di Randupitu tidak terlepas dari keterlibatan aktif warga serta dukungan sejumlah pihak, termasuk mahasiswa UM yang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayahnya.

“Mereka membantu dalam edukasi warga, penyusunan data, dan inovasi digitalisasi sistem pengelolaan lingkungan,” kata Fuad.

“Inilah bentuk sinergi nyata antara desa dan perguruan tinggi.”(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tiga Inovasi Pasuruan Sabet Penghargaan di INOTEK Award Jatim 2025

14 November 2025 - 10:29 WIB

Mas Rusdi Dorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Perkuat Gizi Anak Sekolah

13 November 2025 - 16:07 WIB

Diterjang Angin Kencang, Rumah Lansia di Kejayan Rusak

13 November 2025 - 09:59 WIB

Pasuruan Luncurkan 365 Kampung Keluarga Berkualitas, Wabup Shobih Targetkan Peningkatan 5 Persen Tiap Tahun

12 November 2025 - 07:07 WIB

Polisi Bongkar Modus Baru di Pasuruan, Petani Sembunyikan Sabu di Kandang Sapi

12 November 2025 - 02:50 WIB

Trending di Headline